Kota Medan adalah salah satu kota fenomenal di Indonesia. Karena itu sering kali Medan menjadi barometer. Alasannya penduduk Medan adalah kumpulan insan-insan berkarakter terdepan, sehingga sangat diperhitungkan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Medan Kota Wisata
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya sekaligus menjadi kota terbesar di Pulau Sumatera. Medan memiliki banyak potensi strategis, mulai dari letak geografisnya, potensi masyarakatnya hingga latar belakang sejarahnya. Modal ini menjadi modal utama kebangkitan Medan menjadi kota metropolitan yang modern dan religious.
Kata “Medan” secara etiomologis berasal dari kata bahasa Tamil Maidhan atau Maidhanam, yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas. Selanjutnya kata-kata ini teradopsi ke Bahasa Melayu. Melihat pendeknya nama kota ini, jadilah Kota Medan menjadi salah satu nama kota terpendek di Indonesia.
Dari aspek historis, Kota Medan pada mulanya adalah sebuah kampung yang dibangun oleh Guru Patimpus Sembiring yaitu perkampungan yang dulu berlokasi persis di muara Sungai Babura. Saat ini lokasi tersebut tidak jauh dari kampus Universitas Panca Budi di Jalan Jenderal Gatot Subroto sekitar tahun 1590. Kampung kecil inilah yang kemudian tumbuh menjadi kota kecil dan berpenghuni mayoritas suku Melayu.

Perayaan hari jadi Kota Medan tiap tahun sejak tahun 1970 dan pada mulanya jatuh pada tanggal 1 April 1909. Namun karena adanya perdebatan kalangan akademik tentang tanggal hari jadi ini akhirnya berubah hari tanggal 1 Juli. Sejak itu, ulang tahun Kota Medan dirayakan setiap tanggal 1 Juli dengan aneka jenis acara pertunjukan seni hingga pemilihan Jaka Dara Kota Medan.
Kota Medan Idola Wisatawan
Pasca kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 Pemerintahan Republik Indonesia meresmikan Medan sebagai bagian dari Indonesia di Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya menjadi sebuah kota yang telah baku sebagai kotamadya pada masa itu. Berikutnya Medan resmi sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Timur.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Lihat Objek Wisata Medan di sini.
Berbanding situasi saat ini, Medan telah tumbuh menjadi kota metropolitan yang modern. Saat ini Medan menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Medan menjadi idola pemburu wisata belanja dari Malaysia.
Wisatawan Malaysia memburu mulai dari produk jadi berupa pakaian muslim hingga bakal pakaian yang mereka borong untuk dibawa ke negaranya.
Program paket tour medan milik travel agent atau Biro Perjalanan Wisata (BPW) memasukkan beberapa poin. Di antaranya adalah: paket city tour Medan, oleh-oleh khas Medan, wisata kuliner Medan, paket golf Medan dan lain-lain. Semua program ini menawarkan kepada wisatawan untuk menjelajahi potensi wisata di Medan.
Objek Wisata Kota Medan Terdepan
Sebagaimana yang kami paparkan di atas bahwa banyak sekali nilai jual yang dimiliki oleh Kota Medan. Keadaan ini mendorong dan mengundang wisatawan untuk datang ke Kota Medan. Berikut ini kami akan mengupas beberapa di antaranya:
Istana Maimun

Faktanya istana Sultan Deli ini bukan hanya peninggalan bersejarah, melainkan juga salah satu pusat kebudayaan suku Melayu. Istana ini berdiri tahun 1888 di bawah kepemimpinan Sultan Makmun Al-Rashid. Di Istana Maimun, wisatawan berkesempatan untuk menyewa pakaian adat Melayu untuk mengambil gambar sesuka hati.
Rahmat Gallery
”Rahmat” International Wildlife Museum & Gallery satu-satunya di Asia yang memiliki koleksi ±2000 species dari berbagai negara mulai dari yang kecil hingga yang terbesar.
Sebagian dari koleksi yang ada merupakan hasil berburu konservasi internasional oleh pendirinya. Gallery ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. Juwono Sudarsono, MA pada tanggal 14 Mei 1999.
Mesjid Raya Al-Mashun Medan

Sultan Ma’mun Ar-Rasyid sebagai pemimpin Kesultanan Deli memulai pembangunan masjid ini pada tanggal 21 Agustus 1906 atau yang bertepatan pada 1 Rajab 1324 Hijriah. Seluruh pembangunan selesai pada tanggal 10 September 1909 dan ditandai dengan pelaksanaan salat Jumat pertama di masjid tersebut. Anggaran pembangunan keseluruhan adalah satu juta gulden.
Ma’mun Ar-Rasyid membangun masjid sesuai dengan prinsipnya bahwa itu harus lebih penting daripada istananya sendiri, Istana Maimun. Pembangunan masjid ini dibiayai oleh Kesultanan Deli, Deli Maatschappij, dan Tjong A Fie, pengusaha terkaya di Medan saat itu.
Graha Maria Annai Velangkanni

Gereja ini merupakan bangunan dua tingkat yang terdiri dari tempat pertemuan di lantai dasar dan tempat ibadah di lantai pertama, sementara menara di atasnya terdiri dari tujuh lantai sebagai lambang bahwa di surga terdapat tempat untuk semua orang.
Menara yang ada di bangunan ini sendiri merupakan perwakilan Raja Gopuram (kubah raja) dalam arsitektur Hindu. Di atas bangunan gereja ini juga terdapat tiga kubah yang dibangun dengan gaya arsitektur Mughal dan merupakan lambang Tritunggal.
Kuil Shri Mariamman

Tempat ibadah ini disebut Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Petisah Tengah, Medan Petisah, Medan. Kuil ini dibangun pada tahun 1881 untuk memuja dewi Mariamman. Kuil yang menstanakan lima dewa. Dewa-dewa itu antara lain: Shri Vinayagar, Shri Murugan, dan Dewi Shri Mariamman. Durga dalam wujud kali itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila Marimutu.
Pintu gerbang kuil ini dihiasi gopuram , yaitu menara bertingkat. Menara semacam ini biasanya dapat ditemukan di kuil-kuil Hindu dari India Selatan. Kuil ini sering dipenuhi umat Hindu apabila festival Deepawali dan Thaipusam diadakan di sini.
Maha Vihara Maitreya

Maha Vihara Maitreya Cemara Asri atau yang lebih sering disebut Vihara Cemara Asri adalah salah satu vihara terbesar di Indonesia. Dibangun pada tahun1991 dan diresmikan pada tahun 2008. Vihara ini memang benar-benar luas. Tanahnya mencapai 4,5 hektar dan mampu menampung hingga 6.000 orang di tiga balai berbeda.
Vihara Cemara Asri juga jadi salah satu daya tarik wisata di sekitar Medan. Ornamen khas Tiongkok-nya memberikan pemandangan unik. Selain itu, di sini juga ada Taman Avalokitesvara, taman bermain anak dan toko souvenir.
Wisata Belanja Tradisional
Sebagaimana yang anda maklumi bahwa Kota Medan memiliki banyak mall dan super market modern. Namun para wisatawan yang datang ke Kota Medan khususnya yang berasal dari Malaysia biasanya meminta untuk dibawa ke traditional market.
Pemandu wisata (tour guide) biasanya membawa wisatawan ini kedua tempat utama yaitu Pasar Ikan Lama dan Pasar Petisah. Di dua tempat ini wisatawan biasanya berbelanja dengan harga murah. Mereka membawa pulang banyak barang seperti pakaian jadi wanita, bakal pakaian hingga peralatan shalat.